Panen Raya Serentak 14 Provinsi, Kota Tasikmalaya Ikut Andil Pacu Swasembada Pangan

0

Berita Tasikmalaya, tasik.id- Presiden Republik Indonesia menggalakan panen raya di 14 provinsi secara serentak, sebagai upaya memperkuat ketahanan nasional. Termasuk Kota Tasikmalaya ikutserta dalam panen raya di wilayah Kersanegara, Kecamatan Cibeureum, dengan diikuti secara virtual melalui Zoom bersama daerah lainnya.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan permasalahan hama tikus yang kerap menyerang lahan petani. Ia mengimbau petani segera melapor agar pemerintah bisa memberikan bantuan.

“Ada pimpinan Gapoktan di sini ya? Nanti saya datang lagi, ada 1.000 burung hantu yang sudah beranak dan siap terbang. Tapi nanti kabupaten lain minta juga.” Kata Presiden dihadapan petani sambil disambut gelak tawa.

Presiden menyampaikan pesan solidaritas. “Kesulitan saudara adalah kesulitan kita semua. Kita cari jalan keluar bersama. Yang punya hama tikus berbahaya, laporkan.” Jelas Presiden menutup sambutannya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyampaikan bahwa capaian panen tahun ini menjadi sinyal positif bagi sektor pertanian di kota tersebut.

“Panen raya di Kota Tasikmalaya di Kersanegara ini, dari target 34 hektare, 33 hektare tercapai. Dari total 9.500 hektare selama 2024, tiap hektarnya menghasilkan 61 kwintal. Sudah tercapai.” Kata Viman kepada awak media.

Untuk tahun 2025, Pemerintah Kota Tasikmalaya menargetkan peningkatan luas tanam menjadi 13.776 hektare. Pihaknya optimistis target ini akan tercapai berkat dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dalam distribusi pupuk dan alat pertanian.

“Alhamdulillah harga gabah di Kota Tasikmalaya sudah mencapai Rp6.500 per kilogram.” Jelas Viman.

Viman Sebut Alih Fungsi Lahan dan Distribusi Air Masih Menjadi Tantangan

Meski demikian, tantangan masih muncul dari sisi pengairan. Viman menerangkan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap distribusi air, terutama yang berasal dari sistem irigasi. Ia juga menerima aduan soal beberapa sawah yang sudah mengalami alihfungsi lahan.

“Memang tadi diskusi dari Gapoktan di sini, adalah mengenai pengairan. Ada masukan juga dari lapangan, memang kita harus ada pengawasan mengenai distribusi atau aliran airnya. Yang sebenarnya memang dari kabupaten, pengaturan buka tutupnya pintu air.” Terangnya.

Kemudian terkait alih fungsi lahan, Viman mengacu dengan RTRW ke depannya termasuk juga dari Pak Gubernur mengenai alih fungsi lahan itu memang tegas.

“Nanti kita akan coba berdasarkan RTRW atau Rencana Tata Ruang Wilayah sebentar lagi insyaallah akan diresmikan dari Kementerian PU.” tandas Viman.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut memberikan sambutan secara virtual melalui Zoom dari lokasi utama panen raya nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka.

Dedi menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian dari alih fungsi serta menyampaikan adanya penurunan anggaran untuk irigasi dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Di Jawa Barat ini rata-rata tanahnya sudah jenuh. Alih fungsi lahan saya larang dalam bentuk apapun. Tata ruang masih pakai yang lama, sedangkan perubahan butuh lima tahun.” Tandasnya.(iqbal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!