Di Pinggiran Kota Tasikmalaya, Kondisi SDN Ciangir Rusak Parah

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Putik Perempuan Indonesia melakukan audiensi terkait pencemaran TPA Ciangir yang mengancam hak pendidikan dan hak kesehatan masyarakat Kota Tasikmalaya khususnya di SDN Ciangir yang tidak jauh dari TPA Ciangir.
Audiensi ini difasilitasi oleh anggota Komisi III dan Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dengan menghadirkan dinas terkait di ruang Rapat Paripurna, senin (18/3/2025).
Ada yang menjadi sorotan, SDN Ciangir dengan memiliki 114 siswa ternyata memiliki bangunan sekolah yang rusak terutama beberapa ruangan sudah tidak layak untuk digunakan.
Dalam Kesempatan itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Hj Evi Silviani, menegaskan bahwa pihaknya akan turut mengawal penyelesaian masalah di SDN Ciangir.
“Ini berkaitan dengan kami juga Komisi IV. Insyaallah, kami belum turun ke sana hanya mungkin Disdik sudah mulai ke sana.” Kata Evi kepada awak media.
Evi juga menerangkan SDN Ciangir menjadi salah satu prioritas dalam perbaikan infrastruktur pendidikan.
“Itu (SDN Ciangir) sangat prioritas. Karena kami Komisi IV berusaha untuk selalu bisa menyelesaikan permasalahan dengan mitra kerja kami. Kami berusaha untuk mendorong Disdik untuk bisa memperbaiki SD, SMP, dalam kondisi wajib untuk diperbaiki. Tidak hanya Ciangir, adil dong.” Beber Sekretaris Komisi IV ini.

Penjelasan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya terkait SDN Ciangir
Adapun soal kondisi bangunan sekolah yang rusak parah, PLT Kadisdik Kota Tasikmalaya Nanang belum bisa memberi kepastian.
Termasuk ketika ditanya kemungkinan relokasi SDN Ciangir ke tempat yang lebih aman dari bau sampah. Sebab lokasi saat ini terlalu berdekatan dengan TPA Ciangir.
“Kalau untuk dipindah dan hal lain sebagainya nanti kita akan kaji lagi seperti apa. Apa yang jadi masukan, dipindahkan atau gimana. Dalam hal ini bagaimana caranya kita menyelamatkan anak-anak.” Jelas Nanang.
Menurutnya, saat ini ada banyak sekolah yang mengajukan perbaikan ruang kelas rusak.
“Namun anggaran yang terbatas akibat efisiensi tidak memungkinkan terakomodir seluruhnya tahun ini. Kami akan mengupayakan solusi sementara demi menjaga kesehatan siswa-siswi disana.” Kata Nanang.
Setidaknya, terang Nanang, pihaknya akan mencoba memenuhi apa yang jadi kebutuhan mereka (anak sekolah-red)
Lebih lanjut, pihaknya terkair persoalan SDN Ciangir akan dikaji lebih dulu bersama seluruh stakeholder.
Sebab dalam permasalahan itu ada berbagai pihak terlibat. Mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan lainnya.
“Makanya kami akan kaji dengan beberapa stakeholder dan nanti akan kami laporkan kepada pimpinan. Akan seperti apa keputusan yang terbaik untuk Ciangir. Kalau ingin sekolah ini nyaman, ramah, dan hal lain sebagainya,” ungkap dia.
Selain SDN Ciangir, Nanang mengakui bahwa masih ada beberapa sekolah lain yang mengalami kerusakan bangunan.
Namun, keterbatasan anggaran membuat perbaikan harus dilakukan secara bertahap.
“Ada beberapa sekolah lain yang rusak juga, dan itu menjadi PR. Sekarang sedang diurus untuk perbaikan-perbaikan. 2025 ada action, cuman kita tahu juga ada beberapa efisiensi dan pemotongan. Kita lihat nanti.” Tandasnya.(iqbal)