“Kita juga ada dari Kemendikdasmen, 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat. Salah satunya bangun pagi, beribadah, olahraga, makan bergizi, bersosialisasi, kemudian tidur cepat. Berada di jalur seusianya,” ujarnya.
Soal Jam Malam dan Siswa Berkendara
Terkait penerapan jam malam bagi peserta didik, Rojab menyebutkan kebijakan tersebut masih dalam tahap koordinasi antarinstansi.
“Kurang tahu ya, sepertinya masih. Ada memang domain Disdik tetapi bekerjasama dengan stakeholder lain,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kebiasaan siswa yang membawa kendaraan ke sekolah tanpa surat izin mengemudi (SIM).
“Secara aturan sih harus punya SIM, berarti 17 tahun. Cuma di lapangan masih ditemukan seperti itu. Di satu sisi kita harus berikan pemahaman yang benar terhadap anak sekolah. Itu ikhtiar kita, dan harus berkelanjutan. Menyoal pendidikan kan bukan hanya oleh Disdik,” tutur Rojab.
Pendidikan yang Menyatu dengan Realitas Sosial
Meski gaung kebijakan Panca Waluya mulai meredup, Rojab menilai semangat membentuk peserta didik yang disiplin, tangguh, dan berkarakter tetap dijaga. Tasikmalaya kini memilih jalannya sendiri—mengolah gagasan pendidikan sesuai realitas sosial masyarakatnya.
Program Tasik Pintar diharapkan mampu menjadi payung besar yang menyatukan visi pendidikan di Kota Tasikmalaya: membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan akar nilai-nilai lokal.(iqbal)
















Comment