Entaskan Kemiskinan, Bappenas Kolaborasi dengan Komisi X DPR RI Luncurkan Program Desa Cemara

0

Berita Tasikmalaya, tasik.id- Kementerian PPN/Bappenas Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Maliki bersama Anggota DPR RI Komisi X Ferdiansyah melakukan dialog khusus membahas Program MBKM Desa Cemara sebagai Upaya Pemberantasan Kemiskinan dari Tingkat Desa. Kegiatan ini dilaksanakan di destinasi wisata taraju, sabtu (12/10/2024).

Dalam Kesempatan itu, anggota DPR RI Komisi X Ferdiansyah mengatakan program data sosial ekonomi yang memang harus membuat indikator – indikator. Setelah didapatkan, langkah pertama harus dilakukan redefinisi tentang arti kemiskinan.

“Karena beberapa lembaga pemerintahan mendefinisikan kemiskinan itu ada sedikit perbedaan, disamping itu kalau kita mengikuti yang dikatakan oleh lembaga – lembaga dunia, terkait pada indikator kemiskinan memang kita masih jauh.” Kata anggota DPR RI 6 periode ini kepada awak media.

Oleh karena itu, tentu tidak bisa disamakan, indikator kemiskinan di Indonesia dengan negara – negara lain.

Maka, pihaknya harus membuat indikator tersendiri, yang memang disitu bisa dijadikan referensi indikator kemiskinan.

“Terkait angka-angka kemiskinan kita bagi jadi dua. angka kemiskinan secara terdata, terverfikasi dan tervalidasi, itu pelaksanaanya melalu program PKH. Dampaknya ada progam Indonesia Pintar dan KIP serta banyak program-program kemiskinan yang memang dalam rangka untuk supaya terjadi perubahan.” Beber Ferdiansyah.

Tetapi yang perlu dicermati adalah, kemiskinan ekstrim, memang ekstrem ini benar – benar miskin sebenarnya. 22 ribu rakyat Kabupaten Tasikmalaya miskin ekstrem, itulah yang harus menjadi fokus.

“Tinggal memang, bagaimana penyebarannya di Kabupaten Tasikmalaya di berbagi kecamatan dan setiap desa. Ada program yang dahulu, akan kita lanjutkan kembali.” Bebernya.

Selanjutnya, setelah dilakukan diskusi dengan Deputi. Ada yang namanya program back stoping, artinya yang sudah miskin ini jangan sampai turun menjadi miskin ekstrem. Itu yang menjadi catatan bersama.

“Sehingga kedepannya program ini, harus kita dukung terus menerus untuk menurunkan daripada kemiskinan yang ada di Tasikmalaya, diantaranya melalui Desa Cemara.” Ujar Ferdiansyah.

Sehingga ini berkolaborasi dengan Kementrian lembaga Pemerintahan di Bidang lain, baik itu diantaranya Menteri Pendidikan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Sosial.

Wisata bisa entaskan kemiskinan

“Harapan kami kolaborasi terhadap Deputi Pak Maliki ini juga bisa mengukur dan memvalidasi. Sehingga nantinya kami berharap Deputi yang dibawah kepemimpinan Pak Maliki. Ketika mentransformasikan program yang cerdas ini. Kementerian teknis sudah bisa langsung menindaklanjuti, tanpa melakukan lagi tentang treatment – treatment tentang cara – cara dan sebagainya.” Kata Ferdiansyah.

Sekali lagi pihaknya mendukung program Cemara (Cerdas Mandiri dan Sejahtera). Kedepannya membuat peta jalan Cemara tahapannya seperti apa indikator kedepannya sepeti apa, sehingga nanti minimal untuk Indonesia dalam rangka penuntasan kemiskinan turun.

Sementara itu, Maliki Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan wisata ini juga bisa berperan dalam menurunkan angka kemiskinan.

“Jadi kalau wisatanya maju pasti itu juga menurunkan angka kemiskinan,sebab kalau wisata nya jalan berarti ada pendapatan dari luar. Maka segala sesuatu yang menjadi produk khas taraju itu harus bisa dikelola dan diproduksi dari dalam.” Kata Maliki.

Kemudian, semua potensi lokal bisa diproduksi dengan optimal. Itu pasti akan memberikan pendapatan, memberikan kesempatan kerja kepada warga setempat.

Hal Ini juga, yang harus dipersiapkan yaitu infrastukturnya, kemudian sumber daya manusianya. Yaitu mereka yang bisa memproduksi produk – produk yang memang dibutuhkan.

“Serta mengelola pelayanan dan servicenya, jadi wisatawan itu mempunyai experience yang menyenangkan saat berwisata ke Taraju.” Tandasnya.(iqbal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!