Seren Taun Pangauban Citarum! Diky Chandra Sampaikan Pemulihan Alam Akomodir Kearifan Budaya Daerah

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Diky Chandra menghadiri acara seren taun Citarum ke 16. Seren Taun pangauban citarum merupakan sebuah gerakan masyarakat dalam melestarikan sungai dengan menggunakan cara warisan leluhur sunda.
Sebuah metoda kearifan bidaya sunda dengan nama patanjala. Patanjala sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang bersumber dari naskah amanat galunggung.
Metoda patanjala dalam pengelolaan ruang dan wilayah negara. Di indikasikan dilaksanakan pada era prabu darmasiksa dari wilayah galunggung yang menjadi cikal bakal kota tasikmalaya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pasir Nanjung geulis, Desa pasir nanjung, kecamatan cimanggung Kab. Sumedang, juma’t malam (1/8/2025). Adapun penyelenggara kegiatan ini Baresan incu Putu Pangauban Citarum.
Seren taun citarum di hadiri oleh banyak perwakilan dari pangauban/daerah aliran sungai di Jawa Barat. Dimana ada perwakilan dari DAS cimanuk, ciliwung, cimandiri, cisanggarung, Ciwulan, cisukawayanan dan yang lainnya.
Mereka yang hadir tentunya merupakan para penggiat lingkungan dengan menggunakan kearfian lokal yang sumber awalnya dari naskah amanat galunggung
Diky Chandra sebagai tokoh budaya tentunya memiliki genetik yang sangat dekat dengan sumber pengetahuan patanjala, karena merupakan keturunan sukapura yang merupakan kelanjutan daribtradisi galunggung.
Diky Chandra dalam sambutannya, menegaskan bahwa konsep pemulihan alam, Tata ruang dan Tata Wilayah sudah seharusnya mengakomodasi pengetahuan yang bersumber dari kearifan budaya daerah.
“Karena tentunya ilmu ini hasil dari perjalanan sejarah selama ribuan tahun dan telah sesuai dengan keadaan alam dan masyarakat yang berkembang khususnya di jawa barat.” Kata Diky saat pemaparan.
Ia pun berharap sistem ini untuk dapat diterapkan dalam pengelolaan DAS citanduy dan DAS ciwulan yang merupakan sungai yang melintasi Kota Tasikmalaya.(iqbal)