Mahasiswa Prodi Administrasi Rumah Sakit U-BTH. Malah Padamkan Api di Kampus, Kenapa?

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Prodi S1 Adminsitrasi Rumah Sakit (ARS) Universitas Bhakti Tunas Husada (BTH), malah padamkan api di kampus kenapa?.
Nah hal ini, merupakan pelatihan kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat kebencanaan dalam rangka meningkatkan skill mahasiswa semester 4 angkatan 2023 sebanyak 42 mahasiswa.
Hal ini disampaikan Depi Yulyanti,S.KM.,M.Kes selaku Dosen Prodi S1 Adminsitrasi Rumah Sakit (ARS) kepada tasik.id secara ekslusif, juma’t pagi (27/6/2025). Yang dilaksanakan di lapang Universitas BTH.
Depi menyampaikan kegiatan ini membekali mahasiswa agar bisa terampil lagi kaitan dengan tanggap bencana jika terjadi kebakaran.
“Mulai dari simulasi evakuasi sampai dengan teknik memadamkan api dengan menggunakan apar dan metode tradisional. Dalam jurusan administrasi rumah sakit salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa yakni kesehatan keselamatan kerja rumah sakit (K3RS).” Bebernya.
Jadi, terang Depi, mahasiswa mengetahui salah satu implementasi administratif di RS yang berkaitan dengan K3RS.
Depi juga menjelaskan jurusan Administrasi Rumah Sakit banyak sekali kompetensi yang didapatkan ada K3RS, sistem informasi Rumah Sakit, kesehatan lingkungan bahkan sampai dengan public relation.
Prodi S1 ARS U-BTH Miliki Daya Tarik Tersendiri
Tentunya, ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa yang memiliki minat atau bakat. Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Universitas BTH bisa menjadi pilihan.
“Khusus K3RS ini, mahasiswa tidak hanya dibekali berkaitan dengan tanggap darurat bencana saja. Tapi, mahasiswa diberikan keterampilan mitigasi resiko dengan melakukan penghitungan atau manajemen resiko.” Kata Depi.
Selain itu, lanjut Depi, Mahasiswa dibekali pengelolaan B3, limbah B3. Jadi mahasiswa tidak bergelut administrasi saja.
“Tapi mahasiswa melalukan pengelolaan manajemen K3RS secara teknis.” Jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga Damkar memberikan pelatihan cara memakai apar ketika ada darurat kebencanaan. Ada simulasi evakuasi kebakaran ketika terjadi di Rumah sakit ketika menimpa pasien.
Sementara itu, salah satu mahasiswanya Fitri Oktavia menuturkan materi yang disampaikan oleh Damkar yakni cara pemakaian apar, dan memadamkan api secara tradisional.
“Kalau pemadaman api secara tradisional biasanya dijumpai sehari-hari. Sehingga ketika terjadi kebakaran di sekitar kita minimal bisa tanggap dengan menggunakan kain basah atau karung goni.” Kata Fitri.
Kalau penggunaan Apar sendiri, ujar Fitri, mahasiswa harus mengetahui cara pemakaiannya seperti apa.
Fitri juga menyampaikan kesannya mengikuti kegiatan pelatihan ini menambah ilmu baru dan kedepannya diharapkan bisa diadakan lagi pelatihan seperti ini.
Maka, bagi masyarakat atau calon mahasiswa prodi S1 Administrasi Rumah Sakit ini bisa menjadi pilihan. Karena memiliki daya tarik tersendiri. Selain membahas administrasi, kompetensinya lebih eksplisit mendalami manajamen Rumah Sakit.(iqbal)