Jurnalis Senior Bukukan Diky Chandra : Politik adalah Lakon, Seni Adalah Rumah

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Semenjak dilantik menjadi Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra tentunya menjadi sorotan publik khususnya di kalangan insan pers.
Pasalnya. Diky Chandra berangkat dari non partai ini harus bisa menyelesaikan tugasnya untuk 5 tahun kedepan bersama pasangannya Viman Alfarizi Ramadhan.
Sehingga, jurnalis senior Janur M. Bagus mengabadikan proses karir panjang Diky Chandra mengabdi sebagai seniman, budayawan, sutradara, hingga menjadi Wakil Bupati Garut dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya.
Seperti yang dikutip di goresanpena.or.id Buku yang berjudul Diky Chandra : Politik adalah Lakon, Seni adalah Rumah. Dalam buku ini merekam jejak unik seorang seniman yang menyeberang ke dunia politik—bukan sebagai pencari kekuasaan, tetapi sebagai pejalan nurani.
“Diky Chandra, yang lebih dulu dikenal lewat layar kaca sebagai sosok jenaka dan menghibur. Tiba-tiba muncul dalam jagat politik lokal sebagai calon Wakil Bupati Garut. Perjalanan yang pada awalnya disambut dengan rasa ingin tahu dan skeptisisme. Kemudian berubah menjadi kisah yang kaya akan pelajaran etika, keberanian, dan kesadaran diri.” Tulisnya.
Diky Chandra Bukan Tokoh yang Sempurna
Melalui lensa jurnalisme yang jujur dan reflektif, penulis menghadirkan potret Diky Chandra bukan sebagai tokoh sempurna. Tetapi sebagai manusia yang mencoba memainkan peran publik dengan integritas di tengah sistem politik yang kerap tidak ramah pada idealisme.
Dari kampanye independen yang menyentuh akar rumput, hingga keputusan mengejutkan untuk mundur dari jabatan. Kisah ini menunjukkan bahwa politik bukan hanya soal strategi. Tetapi juga soal hati dan keberanian untuk berkata tidak ketika prinsip dikompromikan.
Lebih dari sekadar biografi politik, buku ini adalah narasi tentang pencarian jati diri dan makna pengabdian. Ketika Diky kembali ke dunia seni, itu bukanlah bentuk pelarian, melainkan kepulangan: kepada panggung yang lebih jujur, kepada ekspresi yang lebih bebas.
Diky Chandra: Politik adalah Lakon, Seni adalah Rumah adalah refleksi mendalam tentang batas dan pertemuan antara dua dunia—politik dan seni—. Dan tentang bagaimana seorang seniman menulis naskah hidupnya sendiri di tengah panggung kenyataan.
Bagi yang berminat untuk membeli buku ini bisa klik disini.(iqbal)