Sports
Home » Berita » Atlet Bulutangkis Kecewa! Diskualifikasi Sepihak dalam Porsadin FKDT Kota Tasikmalaya

Atlet Bulutangkis Kecewa! Diskualifikasi Sepihak dalam Porsadin FKDT Kota Tasikmalaya

Berita Tasikmalaya, tasik.id- Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) diwarnai kekecewaan dari Cabang Olahraga Bulutangkis yang mana merasa dirugikan karena ada salah satu atlet didiskualifikasi saat laga puncak.

Hal ini dirasakan oleh salah satu atlet dari Kecamatan Cihideung yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Fauzan.

Kegiatan ini dimotori oleh Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Tasikmalaya.

Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, K.H Ijad Noorjaman merasa kecewa dengan panitia yang tidak becus mengadakan perlombaan.

“Dari segi administrasi tidak tertib karena tidak ada surat tertulis terkait perubahan jadwal. Yang berakibat salah satu atlet kita dirugikan karena di diskualifikasi.” tuturnya.

Perjalanan 3 Jam Demi BSU Rp.600 Ribu, Guru PAUD Tasikmalaya Malah Kecelakaan!

KH Ijad menyampaikan bahwa tindakan dari panitia sangat gegabah dan terkesan terburu-buru.

“Karena ini urusannya dengan psikologi anak yang bisa menjatuhkan mental juara anak. Yang tadinya anak tersebut berjiwa petarung karena sudah siap bertanding tiba-tiba dibatalkan dan di diskualifikasi secara sepihak.” Tegasnya.

K.H Ijad Noorjaman menyarankan hal ini harus menjadi perhatian bersama jangan sampai masa depan anak terganggu dengan tindakan gegabah panitia pada kejuaran ini.

Sementara itu, Ibu Dadah merasa heran dengan panitia yang dengan seenaknya memajukan jadwal final.

“Yang tadinya harusnya jadwal pukul 13.00 WIB di majukan jadi sekitar pukul 10 an. Dan itu juga tidak ada pemberitahuan sebelumnya, minimal kalau ada pemberitahuan sebelumnya kita akan datang lebih awal.” Kata orang tua atlet saat ditemui di kediamannya pada Selasa (13/08/2024).

HUT Himpaudi ke-20 Kota Tasikmalaya, Ketua PW Jabar dan Rani Permayani Sebut Momentum Dukungan untuk Pendidik PAUD

Pasalnya, pihaknya tahu jadwal jam 1 siang jadi datang sekitar jam segitu.

“Ternyata saat kita datang panitia bilang anak saya sudah di diskualifikasi karena jadwal dirubah jadi jam 10 pagi.” Keluhnya.

Sudah melakukan protes terhadap panitia. Namun pihak panitia bersikeras dengan keputusannya.(***)

 

 

Mahasiswa STISIP Tasikmalaya Menggugat: Desak Tegakkan Pengadilan Ad Hoc HAM Berat 1998 dan Hentikan Represi

 

 

 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!