UMKM Go Internasional: Siapa Takut?

0

Mahasiswa Doktor Manajemen UPI, Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia, 

Dosen Prodi Kewirausahaan Universitas Pendidikan Indonesia

Email: tikakoeswandi@upi.edu

 

Bagi generasi milenial istilah Think Globally – Act Locally (berfikir global, bertindak lokal) sering didengar pada saat duduk di sekolah dasar atau sekolah menengah pertama.

Istilah ini sering digaungkan oleh para guru khususnya di mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Lalu apa arti sebenarnya dari istilah ini? Empat kata yang berirama, singkat dan padat namun membawa kita melakukan refleksi mendalam bahwa dalam berkehidupan sosial.

Kita perlu membuka pemikiran seluas-luasnya, menerima informasi dari berbagai belahan dunia. Namun tetap harus rendah hati dan bersikap selayaknya adat dan norma lokal yang berlaku. Istilah ini memberikan semangat bagi siapapun yang meyakini bahwa, meskipun kita berdiri ditempat yang sedang kita pijak, namun kita dapat memiliki kemampuan untuk bersaing secara global.

Dengan berkembangnya peradaban, kemajuan pengetahuan dan teknologi, kini istilah ini tidak hanya saja bisa diyakini oleh manusia sebagai makhluk sosial. Namun juga oleh organisasi seperti Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Sejak sepuluh tahun terakhir, tidak henti-hentinya perhatian tertuju pada si ‘jantung perekonomian nasional’ ini.

Program-program pemerintah dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dari berbagai aspek mulai dari soft skill hingga hard skill UMKM. Berbagai aturan dan kebijakan dibuat untuk memfasilitasi agar UMKM terus berdaya saing dan naik kelas. Lalu, apakah UMKM saat ini sudah siap untuk naik kelas ke pasar yang lebih luas seperti pasar internasional?

Goodluck Charles dan Wineaster Anderson dalam bukunya berjudul International Marketing: Theory and Practice from Developing Countries menyampaikan bahwa UMKM yang telah unggul di pasar nasional perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang baru yaitu bersaing di pasar internasional.

Pasar ini terdiri dari satu hingga dua negara yang menjadi tujuan utama UMKM dalam memasarkan produk mereka. Dalam siklus kehidupan bisnis UMKM, ancaman berupa kemunduran atau penurunan kinerja bisnis bisa terjadi jika UMKM bersaing unggul di pasar yang jenuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *