Wakil Wali Kota Tasikmalaya Sapa Anak-Anak dalam Bingkai Qur’an Camp Reconnect With Al Qur’an

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra menyapa para anak-anak yang melakukan kemah dalam bingkai Qur’an Camp Reconnect With Al Qur’an. Bertempat di Masjid Ath- Thayyibah Leuwidahu Leuwidahu Kelurahan Parakanyasag Kec. Indihiang, sabtu (5/7/2025).
Ketua Panitia Qur’an Camp Reconnect with Qur’an ini Muhammad Fahmi Fauzi mengatakan bahwa kegiatan hari ini disambut antusias oleh anak-anak dengan jumlah peserta ada 90 peserta.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan ada murojaah bersama, setor hafalan, dongeng inspiratif saat malam api unggun.
Lalu, dilanjutkan esok harinya dengan shalat berjamaah, tadarus qura’n, ada fun games dengan berpetualang dan tutup.
“Hal ini semua bertujuan agar bisa menjadikan anak-anak menjadi generasi Qur’ani. Jadi setiap langkah yang dilakukan itu berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Sehingga penting untuk diterapkan kepada anak-anak sedari kecil.” Jelasnya.
Ibu Madrasah Ilmu
Dalam Kesempatan itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra menyampaikan kegiatan ini merupakan lanjutan pada saat kampanye, dulu pesertanya baru sedikit. Alhamdulillah hari ini yang mengikuti 90 orang.
“Kita sedang bermasalah dengan kenakalaan remaja, LGBT dan lain-lain. Makanya anak-anak inilah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Sehingga harus kita jaga, terutama ibu-ibu juga harus menjadi madrasah ilmu bagi anak-anaknya.” Kata Diky pada awak media.
Jadi, Diky menegaskan anak-anak harus ada kegiatan-kegiatan positif. Yang mana akan menjadi kebiasaan yang baik dan berdampak untuk Kota Tasikmalaya.
“Makanya tadi saya sampaikan juga kepada ibu-ibu jangan mengandalkan acara diluar rumah. Akan tetapi peran yang utama itu ada di orang tua terutama ibunya.” Jelas Diky.
Pasalnya, ujian itu akan datangan misalnya anaknya nakal, bandel atau yang lainnya maka harus waspada. Seperti permasalahan geng motor saja urusan di hilir juga lumayan menguras pikiran. Kalau, di hulu nya tidak tertangani.
“Jadi dari sisi kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan agama, lingkungan, termasuk masalah kreativitas. Nah itu kreativitas itu perlu tingkatkan dengan perbanyak lomba-lomba untuk menambah ilmu anak-anak baik dalam seni olahraga dan pendidikan agama. Supaya jiwa bersaing anak-anak itu tumbuh dan terarahkan yang lebih positif.” Tandas Diky.(Iqbal)