Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ajak Masyarakat Donor Darah Penuhi Kebutuhan di UTD PMI

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Hari Donor Darah Sedunia merupakan sebuah hari perayaan yang diperingati pada setiap tanggal 14 Juni. Dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya produk darah yang aman.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra mengatakan di tengah semangat kebersamaan memperingati Hari Donor Darah Sedunia 2025 sebuah momentum global yang tidak sekadar peringatan seremonial.
“Tetapi sebuah panggilan nilai kemanusiaan paling mendasar: “Give blood, give hope: together we save lives.” Kata Diky saat membuka gathering keluarga donor darah di aula bapelitbangda Kota Tasikmalaya, senin (16/5/2025).
Kang Diky Chandra sangat mengapresiasi kepada masyarakat yang berkenan menyumbangkan darahnya. Karena bukan hanya pahala yang didapat tapi juga tubuh akan makin semakin sehat.
“Donor darah secara rutin dapat membuat jantung berdetak lebih stabil dan teratur. Apabila sirkulasi darah lancar. Maka organ tubuh juga akan berfungsi dengan baik. Di samping itu, rutin mendonorkan darah juga dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker.” Jelas Diky.
Ketersediaan darah di PMI dan RSUD dr Soekardjo haruslah cukup, karena akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan darah setiap saat mereka butuh.
“Seperti ibu melahirkan yg rentan kekurangan darah,masyarakat yang thalassaemia (kelainan sel darah,mereka ini harus selalu transfusi darah setiap 2 minggu. Atau sakit yang memang memerlukan darah yang sifatnya mendadak. Karena namanya sakit kan kita tidak pernah tau waktu.” Jelasnya.
Diky juga menyebut Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan rutin dilaksanakan. Masyarakat semakin mengetahui manfaat donor darah.
Pada kesempatan itu juga Diky mengajak agar dinas kesehatan memfasilitasi kegiatan donor darah yang bisa diselenggarakan di Pemkot Tasikmalaya dengan melibatkan ASN.
Kebutuhan darah belum terpenuhi
Sementara itu, Kadinkes Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengatakan 2500 labu per bulan yang bisa dipenuh 1500 labu dibantu oleh UTD Kabupaten dan RS.
“Mengingat kebutuhan darah di kabupaten tasik ada penyakit kronik seperti gagal ginjal. Angka kematian ibu pasca melahirkan sebagian pendarahan.” Jelasnya.
Hari ini, lanjut dr Uus, sampai kedepan dinkes dan tni selalu dibantu bekerjasama dengan masyarakat dan institusi pendidikan unsil juga akan terus berupaya supaya kebutuhan darah terpenuhi.(iqbal)