Sementara itu, perwakilan YAPITA Rahmatillah, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan tidak berhenti sebatas pelatihan. Ia menyampaikan bahwa YAPITA akan menindaklanjuti program ini dengan membentuk forum pembinaan inklusif rutin bagi komunitas tuna rungu, mulai dari pembinaan ruhani, pendampingan, hingga pelatihan keterampilan dan life skill kewirausahaan agar manfaat program terus berlanjut.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari tiga instansi pemerintah: Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dinas KUMKM Perindag, dan Dinas Sosial. Mereka menyampaikan materi mulai dari kewirausahaan dasar, peluang usaha kreatif, akses permodalan, literasi bisnis. Hingga strategi membangun usaha mandiri yang adaptif bagi penyandang disabilitas.
Melalui inisiatif ini, ICMI ORDA Kota Tasikmalaya bersama YAPITA dan IAIT kembali menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem kewirausahaan inklusif di Kota Tasikmalaya. Diharapkan, generasi muda tuna rungu memiliki kesempatan sama untuk berkembang, berkarya, dan mandiri. Serta berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.
Comment