Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Pacu Inovasi & Kolaborasi dalam Mencapai Keunggulan

“Kita juga pernah berdiskusi dengan Bapelitbangda. Yang mana ada sebuah kolaborasi antara perguruan tinggi dengan Pemerintah seperti stunting, kemiskinan, dan sampah.” Jelasnya.
Sampai-sampai, ujar Neni, Kampus ikut bertanggungjawab apabila di sekitar kampus masih ada yang stunting.
“Ternyata di Tamansari itu ada banyak yang stunting, kemiskinan, dan sampah itu masih menjadi PR besar bagi Kota Tasikmalaya.” Jelas Reni.
Riset harus Diimplementasikan Kepada Masyarakat dengan Syarat Hilirisasi
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan pembangunan nasional era Presiden Prabowo Subianto ini memiliki akselerasi.
“Kita tahu di bidang ekonomi memiliki keterlambatan, salah satu contoh keterlambatan ekonomi masalah pangan saja impor.” Bebernya.
Target Presiden 2027, Indonesia harus swasembada pangan. Maka, ujar Prof Fauzan, seluruh komponen bangsa ini bergerak maju mensukseskan hal itu.
“Salah satunya Perguruan Tinggi, notabene sebagai tempat SDM dan kualitas riset yang bagus. Tapi hingga saat ini belum massal di hilirisasi ” Bebernya.
Maka, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mempunyai kebijakan transformasi itu yang mana perguruan tinggi bisa menjawab persoalan-persoalan di masyarakat.
“Lalu, Kampus memiliki riset-riset yang sangat banyak untuk bisa diterapkan di masyarakat. Namun syaratnya harus dilakukan hilirisasi.” Tegasnya.(iqbal)