Menurutnya, keterlibatan itu hanya sebatas penyewaan lokasi, tepatnya di kawasan Mangkubumi.
Gilman Mawardi: Dapur MBG Milik Yayasan
Sementara itu, anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Gilman Mawardi, juga membantah keras tudingan tersebut. Ia menyebut dapur MBG bukan milik individu, melainkan dikelola oleh yayasan mitra pemerintah.
“Sejauh yang saya tahu, dapur MBG itu dikelola yayasan, bukan perorangan. Saya tidak punya yayasan. Kalau pun ada kerabat yang terlibat, itu bukan berarti milik saya,” kata Gilman.
Gilman menambahkan, aturan tidak memperbolehkan anggota dewan memiliki dapur MBG. Namun jika hanya sebatas menyewakan tempat, hal itu tidak dilarang dalam regulasi.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya: Itu Fitnah
Tak hanya tiga nama tersebut, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim M.Si, juga disebut-sebut memiliki dapur MBG. Namun ia dengan tegas menyebut tudingan itu tidak benar.
“Saya tidak punya dapur MBG. Kalau ada yang menuduh, silakan buktikan. Kalau tidak, itu fitnah,” tegas Aslim.
Mahasiswa Gelar Aksi Teatrikal
Dalam aksinya, mahasiswa juga melakukan teatrikal dengan memakan nasi bungkus yang disebut sudah basi. Adegan tersebut ditutup dengan aksi pingsan, sebagai simbolisasi bahwa makanan tidak layak konsumsi dapat berbahaya bagi kesehatan.
Polemik terkait dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kota Tasikmalaya masih menjadi sorotan publik. Meski beberapa pejabat disebut terlibat, semuanya membantah dengan tegas. Mahasiswa PMII pun menuntut adanya transparansi penuh dalam program yang menyangkut kebutuhan gizi masyarakat ini.(iqbal)



Comment