Terkait Permasalah Pegawai RSUD dr Soekardjo Diberhentikan, Diky Chandra Sarankan Duduk Bersama

0

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Selain kepada Viman sebagai Walikota terpilih. Sebagian para pegawai RSUD dr Soekardjo diberhentikan juga menyampaikan aspirasinya kepada Kang Diky Chandra sebagai Wakil Walikota terpilih, jumat (27/12/2024).

Sebelumnya, Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Budi Tirmadi. Saat dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut menjelaskan, terkait keputusan tidak memperpanjang kontrak 56 pegawai non-ASN di rumah sakit yang dipimpinnya sebagai langkah berat.

Namun kata Budi, langkah tersebut harus diambil demi menjaga keberlanjutan operasional rumah sakit, yang saat ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk penurunan pendapatan.

Menurut Budi, perampingan pegawai RSUD dr Soekardjo bukanlah langkah yang diambil secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang sejak awal 2022. “Kala itu, sebuah analisis beban kerja yang dilakukan oleh tenaga ahli SDM independen menunjukkan bahwa jumlah pegawai di RSUD dr Soekardjo dinilai berlebih hingga mencapai 250 orang. Jelas Budi.

Budi menjelaskan, pada waktu itu, total pegawai di RSUD, baik ASN maupun non-ASN, berjumlah 1.350 orang. Jumlah ini melebihi kebutuhan operasional rumah sakit. Sebagian besar kata dia pegawai tersebut non-ASN berstatus pegawai tidak tetap yang dikontrak setiap tahun, dari 1 Januari hingga 31 Desember.

Lalu, saat Wakil Walikota terpilih Kang Diky Chandra melakukan tes persiapan pelantikan, dirinya bertemu dengan para pegawai RSUD yang diberhentikan.

Salah satu pegawai RSUD dr Soekardjo mengeluh pada tanggal 23 Desember yang 59 orang dikumpulin dan diberitahu bahwa kalian tidak diperpanjang karena tidak memenuhi kriteria.

“Sedangkan, kita kriterianya saja tidak tahu, terus kita minta tranparansi nilainya dari tes CAT, kepala ruangan, dan masa kerja.” Kata Pegawai wanita ini.

Lalu, katanya tahun 2021 ada pengurangan nyatanya ada pengangkatan karyawan baru juga banyak.

Sementara itu, Kang Diky Chandra menjawab apa yang menjadi keluh kesah dari pegawai RSUD ini.

Bahwasanya, dirinya mengaku sampai saat ini belum bertemu dengan PJ Walikota dan Sekda karena menjaga tupoksi masing-masing.

“Saya tidak mau ikut campur dalam pemantauan karena pengalaman dulu. Saya akan melakukan peninjauan dan apa yang sampaikan hari ini bukan sebuah keputusan karena saya sampai hari ini belum menjadi apa-apa.” Kata Diky.

Lalu Diky menjelaskan mudah-mudahan ini menjadi catatan dan tolong bisa dilihat ulang kalau memang ada kejadian itu.

” Artinya kita harus duduk bersama dengan forum group discusion terkait permasalahan-permasalahan. Karena setiap keputusan harus dimusyawarahkan.” Jelasnya.(iqbal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!