Di sisi lain, Yana Suristriawan menjelaskan bahwa kehadiran layanan pajak di 10 kecamatan adalah bentuk pelayanan jemput bola yang memudahkan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bisa mengurus pajak dengan nyaman dan santai, tanpa harus jauh-jauh datang ke Samsat. Cukup datang ke lokasi Raksa Budaya Santun di kecamatannya masing-masing,” jelas Yana.
Yana juga menegaskan pentingnya kesadaran warga untuk membayar pajak tepat waktu.
“Setiap rupiah pajak akan kembali untuk pembangunan kota. Dengan begitu, semangat Tasik Santun tidak hanya jadi slogan, tapi benar-benar dirasakan lewat pelayanan yang bermanfaat,” tuturnya.
Raksa Budaya Santun Hadir di 10 Kecamatan Sepanjang Oktober
Selama bulan Oktober 2025, kegiatan Raksa Budaya Santun akan berkeliling ke sepuluh kecamatan di Kota Tasikmalaya.
Rangkaian dimulai di Alun-Alun Indihiang pada 11 Oktober, kemudian berlanjut ke Lapangan Cibunigeulis, Bungursari pada 12 Oktober, dan Lapangan Plang Sukamanah, Cipedes pada 15 Oktober.
Setelah itu, kegiatan digelar di Lapangan Karang Anyar, Kawalu pada 18 Oktober, Siliwangi Futsal Kahuripan, Tawang pada 19 Oktober, serta Lapangan Karangsambung, Cibeureum pada 21 Oktober.
Selanjutnya, kegiatan berpindah ke Lapangan Karikil, Mangkubumi pada 23 Oktober, Lapangan Situ Cibeureum, Tamansari pada 28 Oktober, dan Lapangan RW 014 Tuguraja, Cihideung pada 29 Oktober.
Sebagai penutup, Raksa Budaya Santun akan digelar di Lapangan Singkup, Kecamatan Purbaratu pada 30 Oktober 2025.
Wujud Nyata Tasik Santun di Tengah Warga
Melalui Raksa Budaya Santun, semangat Tasik Santun benar-benar terasa: pemerintah hadir lebih dekat, pelayanan lebih mudah, dan masyarakat lebih bahagia.
Kegiatan ini bukan hanya memperkuat pelayanan publik. Tapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan antarwarga serta memperkokoh karakter Tasikmalaya sebagai kota yang ramah, santun, dan berbudaya.
“Tasik Santun bukan sekadar tema, tapi komitmen kita bersama. Pemerintah hadir, bekerja, dan tumbuh bersama masyarakat,” tutup Yana.(iqbal)
Comment