507 santri diberi biaya pendidikan
250 paket sembako bagi santri kurang mampu,
Tiga sertifikat halal untuk pelaku usaha makanan dan minuman lokal.
Apresiasi juga diberikan kepada santri berprestasi, seperti Juara Harapan I Debat Bahasa Inggris MQKN dari Ponpes Nurul Wafa Gununghideung dan Juara II MQKN atas nama Rizki Muhammad Firdaus dari Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Kemeriahan HSN 2025 ditutup dengan tari Saman oleh santri Ponpes Miftahul Huda Pusat serta pawai alegoris dari berbagai pesantren se-Kecamatan Manonjaya.
Bupati Cecep berpesan agar santri terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan jati diri pesantren.
“Santri kini harus menjadi pelaku sejalrah baru. Kuasai teknologi, jadilah kreator digital, dan terus sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di ruang publik,” tandasnya.
Dengan semangat “Jihad Santri, Jayakan Negeri!”, peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Tasikmalaya menjadi momentum inspiratif untuk menegaskan peran santri sebagai pionir inovasi dan pembawa peradaban dunia yang damai dan berkeadaban.

Comment