Berita Tasikmalaya, tasik.id — Rektor Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), Dr. Neni Nuraeni, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat., menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal untuk menghidupkan semangat dan peradaban melalui ilmu dan akhlak.
Dalam sambutannya pada Wisuda UMTAS Tahun 2025, Neni mengutip pepatah Sunda yang sarat makna: “Hirup téh ulah ngan saukur hirup, tapi kudu ngahuripkeun” — hidup itu jangan sekadar hidup, tetapi harus menghidupkan.
“Para wisudawan UMTAS harus menjadi insan yang tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi mampu menghidupkan lingkungan dengan ilmu, iman, dan amal,” ujar Rektor Neni penuh semangat.
Tema Wisuda: Spirit Sang Pencerah
Wisuda UMTAS 2025 mengusung tema “Spirit Sang Pencerah: Mencetak Intelektual Berilmu, Berakhlak, dan Berdaya Saing Global untuk Mencerahkan.”
Tema ini terinspirasi dari perjuangan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang menekankan pentingnya ilmu yang membebaskan, iman yang menenangkan, dan amal yang mencerahkan.
“UMTAS ingin melahirkan generasi intelektual yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak dan berwawasan global,” tambah Neni.
Pepatah Sunda “Elmu tanpa amal ibarat tangkal tanpa buah” menggambarkan bahwa ilmu sejati harus melahirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
UMTAS, Kekuatan Baru di Priangan Timur
Hingga 2025, UMTAS telah berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi unggulan di Priangan Timur.
Jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 3.096 orang, dengan mahasiswa baru tahun akademik 2025–2026 sebanyak 997 orang, termasuk 100 penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Pada wisuda kali ini, 425 lulusan resmi diwisuda. Berdasarkan tracer study, sebanyak 72,7% alumni UMTAS telah memiliki pekerjaan layak, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Prestasi lainnya, berdasarkan Webometric Juli 2025, UMTAS menempati:
Comment