Berita Tasikmalaya, tasik.id – Pemerintah Kota Tasikmalaya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya Dekranasda Jawa Barat dan Dekranasda Kota Tasikmalaya yang telah berkolaborasi bersama Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Kolaborasi ini dinilai sangat positif, terutama karena fokus pengembangan diarahkan pada komoditas bambu.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, ST., MBA., menegaskan bahwa periode 2026–2030 akan menjadi momentum penting bagi Kota Tasikmalaya dalam mengembangkan bambu sebagai komoditas unggulan.
Hal tersebut ia sampaikan usai membuka Priangan Bamboo Festival X Kriyaloka yang digelar di halaman Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK) Jalan Letjend Mashudi, Jumat (12/12/25).
Bambu, Karakter Orang Tasik: Bersahaja, Kuat, dan Tumbuh Pesat
Menurut Wali Kota Viman, festival ini bukan sekadar pameran produk. Tetapi juga ruang untuk menganyam tradisi, inovasi, dan karakter masyarakat Tasikmalaya.
“Bambu ini menggambarkan karakter warga Tasikmalaya yang bersahaja, kuat, dekat dengan alam, dan punya potensi besar untuk naik kelas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Priangan Bamboo Festival menjadi momentum inkubasi bagi pelaku industri kriya bambu ke depan.
Dorong Ekonomi Kreatif Lewat Tasik PELAK
Viman kembali menegaskan pentingnya penguatan UMKM dan ekonomi kreatif melalui program Tasik PELAK. Sebagai upaya mewujudkan visi Kota Tasikmalaya sebagai kota industri, jasa, dan perdagangan yang religius, inovatif, maju, dan berkelanjutan.
“Pemerintah Kota Tasikmalaya siap berkolaborasi dengan Dekranasda, HIMKI, komunitas kreatif, kampus, dan perbankan untuk menjadikan PPIK lebih hidup dan berdampak,” ungkapnya.

Comment