“Karena di RW 05 belum tersedia TPS, pemanfaatan sampah dapur menjadi biokompos menjadi alternatif yang bermanfaat dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Ketua RW 15, Sony, menilai edukasi yang diberikan membantu masyarakat memahami cara pengelolaan sampah yang benar.
“Penjelasan tentang pembuatan kompos sangat bermanfaat, terutama bagi saya yang memiliki kebun pribadi. Sekarang kami bisa memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk,” ujarnya.
Hasil tindak lanjut satu minggu setelah sosialisasi menunjukkan warga mulai terbiasa memilah sampah rumah tangga, menyediakan wadah terpisah untuk organik dan anorganik, serta memanfaatkan tabung biopori yang diberikan. Perubahan perilaku ini menjadi bukti bahwa edukasi berbasis partisipasi mampu mendorong masyarakat berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan hasil positif ini, tim KKN mendorong agar program PILAH MANIA dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dukungan pemerintah daerah, penyediaan sarana prasarana, dan kolaborasi bersama sekolah serta komunitas. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan Gununggede sebagai contoh kawasan dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang mandiri dan berkesinambungan.(***)
Comment