Pesantren Amanah Mengabdi, Para Santri Mendapat Pengalaman Jadi Guru

0

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Sebagai salah satu program unggulan, Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya menerjunkan 72 orang santri kelas akhir ke beberapa satuan pendidikan dasar di lingkungan sekitar pesantren bertajuk Pesantren Amanah Mengabdi. Program ini dimaksudkan untuk membantu proses pembelajaran di lokasi sasaran sekaligus melatih keterampilan praktik paedagogik para santri.

“Setelah kami berkoordinasi dengan pimpinan TAAM, PAUD, SD dan MI di lingkungan sekitar pesantren, para santri ini dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, membimbing tahsin dan tahfidz Alquran, kegiatan olah raga dan _cooking class_. Tujuannya agar para santri mengenal secara langsung karakteristik dan cara berkomunikasi dengan peserta didik tingkat dasar,” ungkap Ustaz Yudi Purwanto S.Pd.I. selaku Kepala SMA Plus Pesantren Amanah.

Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini dilaksanakan hari Rabu sampai Jum’at, 23 – 25 Oktober 2024 di tujuh satuan pendidikan dasar yaitu TAAM Abdullah bin Abbas Saguling, PAUDQu Nurul Huda Babakan Tempe, PAUD ‘AIsyiyah Cileuweung, MI Sukasirna, SDN Sambongjaya, SDN Rahayu I Sambongpari, dan SDN Sambongpermai.

Para pimpinan dan guru di lokasi sasaran merespon positif terhadap kegiatan ini. “Ketika kami melakukan komunikasi awal, mereka menanggapi positif. Bahkan mereka meminta tidak hanya tiga hari. Insya Allah kami pertimbangkan untuk kedepannya.” ujar Ustaz Yudi.

Muhammad Raissa Fadhlan Habibi, salah seorang santri kelas XII IPA 1 yang diterjunkan di MI Sukasirna mengaku bersyukur mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan adanya program ini. “Setelah saya terjun langsung, ternyata tidak mudah menghadapi murid itu, apalagi kelas satu yang masih kekanak-kenakan. Benar-benar pengalaman berharga bagi kami menjadi ‘guru’ meski hanya beberapa hari.” Ujarnya.

Mengenai materi yang diajarkan, dia tidak memfokuskan pada pelajaran tertentu. “Kami tidak memfokuskan agar adik-adik mampu menguasai materi pelajaran atau yang asalnya tidak bisa menjadi bisa. Tetapi lebih ke aspek motivasi gimana caranya agar memiliki semangat belajar.” Tambahnya.

Pengalaman Baru, Terjun Langsung ke Masyarakat

Hal senada diungkap Naila Hanania Khairunnisa, santri kelas XII IPS dan Silmi Kamilia, santri kelas XII IPA 2 yang diterjunkan ke PAUDQu Nurul Huda Babakan Tempe. Naila menuturkan pengalamannya diterjunkan untuk jadi ‘guru’ PAUD.

“Ini pengalaman baru bagi kami. Secara langsung kita dilatih berkomunikasi dengan masyarakat, agar apa yang kita maksudkan itu bisa diterima. Ketika maksud dan tujuan itu kita sampaikan dengan baik dan jelas, Alhamdulillah bisa diterima dengan baik,” tuturnya.

“Selain itu, kita juga dilatih untuk praktek public speaking secara langsung di hadapan anak-anak PAUD dan guru-gurunya. Alhamdulillah responnya sangat baik bahkan kami dapat pujian dari Ketua Yayasan,” tambahnya.

Silmi menambahkan, “Kita juga belajar untuk mengerti sikap anak, gimana caranya mereka nurut sama kita dan gimana caranya mereka itu paham sama apa yang kita jelasin. Ternyata jadi guru itu nggak segampang yang kita bayangin, apalagi guru untuk anak-anak,” tambahnya.

“Hal lain yang kita dapat bahwa skill kita dilatih untuk menjelaskan materi pelajaran, mengasah kreatifitas kita juga karena cara belajar anak-anak kan tidak bisa seperti anak SMA jadi harus dibarengi nyanyi-nyanyi, game gitu. Kita juga harus bisa membangun _teamwork_ , gimana caranya membimbing anak-anak sehingga bisa belajar dengan baik.

Program Pesantren Amanah mengabdi ini direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun. “Untuk tahap awal, kita menyasar ke lembaga yang ada di sekitar pesantren. Ke depannya setelah dievaluasi, bisa saja meluas ke kawasan lain. Mohon do’a dari semua, terutama para orang tua santri,” pungkas Ustaz Yudi.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!