Arif dikenal sebagai nelayan ramah dan aktif membantu rekan-rekannya, sehingga kabar meninggalnya korban meninggalkan rasa kehilangan mendalam di kalangan nelayan Cipatujah.
Kronologi: Disambar Petir Dua Kali di Tengah Laut
Peristiwa naas terjadi pada Selasa (18/11/2025) sore. Arif berlayar bersama putranya, Riki (18), dari Pelabuhan Panglemuan, Garut, menuju perairan Pantai Cemara untuk mencari ikan layur yang sedang melimpah.
Sekitar pukul 15.30 WIB, cuaca berubah drastis. Langit menghitam, angin kencang bertiup, hujan turun deras, dan petir aktif menyambar permukaan laut.
Menurut keterangan saksi, perahu mereka dihantam petir dua kali. Sambaran pertama membuat perahu oleng. Sambaran kedua tragisnya mengenai tubuh Arif secara langsung, membuatnya terpental ke laut.
Melihat ayahnya terjatuh, Riki panik namun tetap berusaha menyelamatkan. Ia bahkan nekat turun ke laut menggunakan peralatan seadanya, meski cuaca sangat ekstrem.
“Riki berupaya menyelamatkan ayahnya. Ia bahkan sempat turun ke laut dalam kondisi petir masih menyambar,” ujar Kapolsek AKP Supian.
Namun hingga pukul 19.00 WIB upaya itu belum membuahkan hasil. Gelap, hujan, dan gelombang tinggi memaksa Riki kembali ke darat untuk mencari bantuan, hingga kemudian tim gabungan dikerahkan.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Tragedi ini menjadi pengingat keras bagi para nelayan di sepanjang pesisir selatan agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah tersebut.

Comment