Sementara itu, Ketua PWM Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Ahmad Dahlan, M.Ag, menegaskan bahwa Muhammadiyah Jawa Barat memiliki visi besar: bermarwah, berkemajuan, dan berkepastian masa depan.
Menurutnya, dakwah Muhammadiyah harus memiliki dimensi kemajuan, berpijak pada nilai wasathiyah (moderasi), serta mendorong pengembangan ijtihad yang terus berkelanjutan.
“Karakter dakwah Muhammadiyah harus berkemajuan sekaligus berkelanjutan. Karena itu, melalui Majelis Tarjih dan Tabligh, kita lakukan pendataan, pemetaan SDM, hingga pelatihan agar dakwah semakin terarah dan berstandar program,” ujarnya.
Mendorong Kader Tarjih dan Tabligh yang Berdaya
Pelatihan ini diarahkan untuk mencetak kader yang siap mengabdi pada bidang tarjih (pengembangan ilmu-ilmu kewahyuan) dan tabligh (praktik dakwah). Ahmad Dahlan berharap Pesantren Amanah sebagai tuan rumah dapat menjadi inspirasi bagi pesantren lain.
“Harapannya, santri memiliki orientasi menjadi alumni yang aktif dalam ilmu kewahyuan dan tabligh, sehingga lahir para pentarjih dan mubaligh yang andal,” tambahnya.
PWM Jabar menargetkan, setelah pelatihan ini, para peserta memiliki posisi strategis dalam kehidupan bermuhammadiyah. Baik sebagai pentarjih maupun mubaligh — sehingga program dakwah dapat berjalan lebih sistematis dan efektif.
Kegiatan Pelatihan Mubaligh dan Daurah Tarjih ini diharapkan menjadi langkah konkret Muhammadiyah Jawa Barat dalam memperkuat kualitas SDM. Memperluas jaringan dakwah, dan memastikan keberlanjutan gerakan berkemajuan di masa depan.(iqbal)

Comment