Berita Tasikmalaya, tasik.id – Di tengah lalu lintas padat Jalan Veteran Kota Tasikmalaya, berdiri sebuah tugu sederhana yang kerap luput dari perhatian. Tugu itu dikenal sebagai Tugu PETA. Saksi bisu sejarah perjuangan para pemuda Tasikmalaya yang tergabung dalam Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di masa penjajahan Jepang.
Meski tampil sederhana dengan hiasan helm militer dan corak loreng hijau, Tugu PETA menyimpan makna mendalam tentang patriotisme dan pengorbanan. Lokasi ini dulunya adalah markas Batalyon PETA Dai Ichi & Dai Ni Dai Dan, tempat para pemuda dilatih militer sebelum akhirnya turut berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Jejak PETA dan Peran Penting bagi TNI
Keberadaan PETA di Tasikmalaya menjadi bagian dari sejarah panjang lahirnya kekuatan militer Indonesia. Para anggota PETA yang dilatih saat masa pendudukan Jepang, kemudian banyak yang bergabung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menjadi cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Presiden Soekarno bahkan menyebut PETA sebagai “alat vital” revolusi karena kontribusi besar mereka dalam melucuti senjata Jepang dan melawan Belanda. Semangat inilah yang masih hidup hingga kini melalui TNI yang setiap tahun memperingati hari lahirnya pada 5 Oktober.
Relevansi Tugu PETA di HUT TNI
Peringatan HUT TNI ke-80 tahun 2025 menjadi momen refleksi penting untuk mengenang jejak perjuangan para pendahulu. Tugu PETA di Jalan Veteran Kota Tasikmalaya adalah pengingat nyata bahwa kekuatan TNI hari ini tidak lahir begitu saja, melainkan berakar dari semangat pemuda bangsa yang berani melawan penjajahan.
Comment