Berita Tasikmalaya, tasik.id– Suasana haru menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Sulalatul Huda, Paseh, Minggu sore (21/12/2025). Lantunan Mahalul Qiyam menggema dalam rangka Haul ke-19 KH Didi Abdul Majid, yang dirangkaikan dengan Reuni Himasuda ke-35, Tabligh Akbar, serta peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh dua kepala daerah, yakni Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi, serta Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat H. Amir Mahpud, yang juga dikenal sebagai pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama.
Menyatukan Kembali Spirit Rohani dan Kebersamaan
Pimpinan Ponpes Sulalatul Huda, KH Aminudin Bustomi, menjelaskan bahwa kegiatan haul ini bertujuan untuk menghidupkan kembali suasana rohani dan nilai kebersamaan yang dahulu ditanamkan oleh KH Didi Abdul Majid.
“Beliau adalah murrobi yang mampu mengakomodir semua elemen. Bukan hanya umat Islam, bahkan dari agama lain pun hadir pada masanya. Hari ini suasana itu kami rajut kembali,” ungkap KH Aminudin.
Ia berharap nilai-nilai tersebut terus hidup dan diwariskan oleh para santri, baik secara ideologis maupun biologis. Dalam kegiatan ini, turut hadir para sesepuh, tokoh lintas sektoral, serta alumni dari berbagai latar belakang.
Pesantren sebagai Benteng Akidah dan Akhlak
Mengusung tema “Khidmah Kunci Daulah Ummat”, KH Aminudin menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis sebagai benteng akidah dan akhlak.
“Akhlak itu mencakup hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Ketika akhlak melemah, maka datang berbagai musibah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sinergi dan sinkronisasi lintas elemen menjadi kunci utama dalam membangun bangsa Indonesia yang berakhlak dan beradab.
Bukti Pesantren Terbuka untuk Semua Kalangan
Sementara itu, Ketua Himasuda, Silmi Abdu Salam, mengatakan bahwa haul kali ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari pejabat, pengusaha, pimpinan pesantren, para kiai, hingga organisasi kemasyarakatan seperti XTC dan Grib Jaya.

Comment