“Kami sadar, belum sepenuhnya maksimal mewujudkan Tasik sebagai kota santri. Namun kami akan terus berupaya agar nilai-nilai keislaman dan pesantren menjadi ruh dalam pembangunan daerah,” ungkapnya.
Dengan semangat Hari Santri 2025, Diky berharap masyarakat Tasikmalaya semakin bersyukur, beriman, dan berperan aktif menjaga harmoni sosial di kota yang dikenal religius ini.
Sementara itu, Ketua Forum Pondok Pesantren Kh Nono mengatakan perlombaan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional di antaranya: lomba Musabaqoh Iratul Qutub tingkat Ula (12 tahun) husto (17 tahun) ulya (20 tahun).
Mengikuti kegiatan ini, pesantren 197 se-Kota Tasikmalaya. Tidak semua ikut, dari 278 total pesantren. Nanti akan kirab dari sini (gedung kesenian) melalui masjid agung akan meriah.
“Pesan khusus mudah-mudahan santri ke depan bisa mandiri, bisa lebih baik. Intinya akhlak. Titip akhlak. Situasi sekarang kan subhanallah ya, bukan level kota tapi nasional juga. Kelihatan akhlak-akhlaknya subhanallah kurang tidak sesuai dengan ajaran agama.” tandasnya.
Comment