Gelar Budaya Universitas Perjuangan, Diky Chandra : Budaya itu Ma’ruf

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Universitas Perjuangan Tasikmalaya menggelar kegiatan Gelar Budaya di tahun 2025 yang diisi dengan beberapa kegiatan yang kreatif selama 21 s.d 22 juni 2025.
Adapun yang dilombakan yakni Lomba Qosidah Rebana – Tampilkan irama lslami penuh harmoni, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)- Merdukan ayat ayat suci Al-Quran, Lomba Mewarnai (Khusus untuk anak-anak PAUD & SD). Pasanggiri Pencak Silat – Jaga budaya, dan Bazar UMKM, serta lomba Reels Instagram.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra saat menghadiri kegiatan itu mengingatkan kepada masyarakat banyak hal terkait esensi budaya itu sendiri.
“Yang paling utama sebelum kita bercita-cita melestarikan budaya ngamumule budaya satu hal yang paling utama yang harus dipahami ialah tentang budaya itu sendiri.” Kata Diky kepada awak media, sabtu siang (21/6/2025).
Lalu, Diky menerangkan Budaya itu merupakan pemikiran-pemikiran suci dari hal-hal yang baik. Maka ada produk budaya. Seperti bertani yang baik, bersikap santun, kaulinan orang lembur (permainan dari kampung).
Pasalnya, terang Diky, orang yang tidak memahami budaya itu jadinya seperti budaya korupsi, budaya buang sampah sembarangan, atau budaya nyandung. Misalkan itu disebut berarti banyak budayawan.
Maka, Diky menegaskan pahami dulu budaya itu sendiri, arti budaya dan dimana budaya itu lahir. Kuncinya harus optimis agar bisa mempertahankan budaya.
“Sebab, misal kita lagi enak-enaknya makan itu ada ubi rebus, singkong rebus itu sudah nikmat. Lalu, budaya luar masuk seperti makan spageti itu harus ada resto atau gedung akhirnya ada gedung, minum wine itu harus ada tempat diskotik.” Jelas Diky.
Nah, budaya baik dan buruk sudah muncul ke wilayahnya. Jadi harus melawan budaya yang buruk dengan yang ma’ruf dengan cara ngamumule budaya.
“Maka yuk bangun lagi pos ronda, tempat buat ngopi supaya para pedagang seperti bajigur tidak susah soalnya jika berdagang ke pusat Kota ya sulit. Sehingga budaya akan kembali mengajarkan kesederhanaan.” Tandas Diky.
Budaya untuk Generasi Emas
Sementara itu, Rektor Universitas Perjuangan Yadi Heryadi mengatakan pihaknya berproses nanti akan tiba saatnya seperti yang diinginkan.
“Misalnya kita ingin menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dengan berbasis kearifan lokal, kejuangan, dan bisa bersaing di tingkat internasional di tahun 2035.” Kata Yadi.
Adapun implementasi yang dilakukan, jelas Rektor Yadi, pihaknya akan mengaplikasikan melalui pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat.
“Dan hal ini akan bersangkut paut dari pengajaran lalu diteliti, kita akan implementasikan melalui pengabdian masyarakat.” Tandasnya. (Iqbal)