Berita Tasikmalaya, tasik.id – Lokakarya Praktik Pembelajaran dan Refleksi di Sekolah yang digelar oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, berlangsung di Hotel Horison Tasikmalaya, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para guru untuk memahami dan menerapkan konsep pembelajaran mendalam melalui praktik langsung dan refleksi bersama.
Dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah hadir sebagai mitra kerja Puskurjar. Ia menekankan pentingnya peran Puskurjar dalam memperkuat pemahaman guru terhadap pembelajaran mendalam yang menjadi program prioritas Kemendikdasmen.
“Ada program prioritas kementerian, salah satunya pembelajaran mendalam. Ini harus sampai ke para guru. Puskurjar memang bukan pelaksana langsung di lapangan, tapi punya tugas penting merancang konsepnya,” ujar Ferdiansyah saat membuka kegiatan.
Konsep dan Tujuan Pembelajaran Mendalam
Ferdiansyah menjelaskan bahwa Puskurjar memiliki keterbatasan sumber daya, dengan hanya sekitar 65 hingga 80 peneliti dan analis. Karena itu, konsep pembelajaran mendalam harus dirancang matang agar dapat diteruskan dan diterapkan secara luas melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
Menurutnya, pembelajaran mendalam bertujuan menumbuhkan kepedulian, daya kritis, kemampuan berpikir utuh, dan kepekaan terhadap lingkungan. Ia mencontohkan penerapan kreatif di sekolah, seperti pemanfaatan cangkang telur bekas untuk alat berhitung dan daun-daun gugur sebagai media belajar anak-anak.
“Guru mulai memahami bahwa pembelajaran mendalam itu bisa diawali dari hal sederhana di lingkungan sekitar. Dari situ tumbuh olah rasa, peduli, dan empati,” jelasnya.
Motivasi Guru dan Nilai Kearifan Lokal
Politikus asal Dapil Jawa Barat XI (Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya) itu juga menekankan perlunya memotivasi guru agar terus mengembangkan pembelajaran yang kontekstual dan berbasis budaya lokal.
Comment