“Saya mengapresiasi Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Kerja sama antar lembaga ini berjalan sangat baik dan berperan optimal dalam melestarikan industri kerajinan di Kota Tasikmalaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rani menegaskan bahwa penutupan festival ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah-langkah strategis ke depan. Tantangan berikutnya adalah mendorong produk kerajinan Tasikmalaya agar mampu menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Warisan sejarah Kota Tasikmalaya seperti payung geulis dan batik harus bisa nanjeur di mata luar. Batik Tasikmalaya dapat diterapkan di berbagai momen, baik kasual maupun formal,” paparnya.
Ia pun berharap rasa bangga terhadap produk lokal dapat dimulai dari para pejabat daerah sebagai teladan bagi masyarakat.
“Dengan demikian, penggunaan dan kecintaan terhadap produk kerajinan asli Kota Tasikmalaya dalam aktivitas sehari-hari dapat terus tumbuh dan berkelanjutan” tandasnya.

Comment