Berita Tasikmalaya, tasik.id – Momen Hari Guru Nasional, Selasa (25/11/2025), menjadi potret haru perjuangan pendidik di pinggiran Kota Tasikmalaya. Di SDN Ciangir, tak jauh dari lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, para guru honorer masih setia mengajar meski hingga kini belum diangkat menjadi ASN maupun PPPK.
Dengan fasilitas sederhana dan penghasilan minim, semangat mereka untuk mendidik anak-anak kampung tidak pernah padam. Mengabdi bagi mereka bukan sekadar profesi, tetapi panggilan hati.
Kepala SDN Ciangir, Asep Rahman, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada guru honorer yang belum diangkat menjadi ASN maupun PPPK, meski sudah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Menurut Permendikdasmen No. 8 Tahun 2025 yang membatasi penggunaan Dana BOS bagi honorer dengan syarat terdaftar di Dapodik, memiliki NUPTK, dan memiliki kinerja baik, kami mengalokasikan pembayaran sesuai kemampuan sekolah,” ujarnya.
Saat ini, guru honorer tersebut hanya menerima insentif Rp300 ribu per bulan, sekadar untuk mengganti biaya transportasi. Padahal, guru tersebut tinggal di daerah Gobras, perbatasan Kecamatan Kawalu, dengan jarak sekitar lima kilometer menuju sekolah.
Tantangan Belajar Dekat TPA Ciangir

Potret udara dengan drone di TPA Ciangir Tasikmalaya ahad (21/10/2024). Ket foto instagram adhil_schatzi



Comment