Bisikan Rhoma Irama, Kupas Tuntas Kisah Diky Chandra dari Mantan Pengamen, Seniman Nasional hingga Jadi Pejabat
Berita Tasikmalaya, tasik.id – Rhoma Irama melakukan sharing pengalaman dengan Calon Wakil Walikota Kang Diky Chandra pemenang pilkada Kota Tasikmalaya pada tahun 2024.
Kang Diky Chandra ini merupakan seniman nasional yang berasal dari Tasikmalaya sama dengan Rhoma Irama sang legenda dangdut.
Dalam Podcast bisikan Rhoma Irama, Kang Diky Chandra menceritakan perjalanan karirnya saat dulu menjadi cover boy.
“1993 saya menjadi cover boy majalah mode. Dulu jarang ada yang ngajak foto, sehingga saya jadi pengamen di bis kota.” Kata Diky dalam podcast bisikan rhoma yang tayang di youtube sabtu (7/12/2024)
Kemudian, ketemu mas igor seorang jurnalis dimasukinlah ke majalah dengan judul finalis mode jadi pengamen.
“Dipanggil lah saya sama bu acin musika studi untuk membuat lagu, tapi penyanyinya adalah jadi saya menyanyi boleh gak.” Singkat Diky.
Lalu, Rhoma menyinggung beliau ini baru menang dalam Pilkada Kota Tasikmalaya menjadi Wakil Walikota Tasikmalaya.
“Kang Diky menang nih dalam kontestasi pemilihan Walikota Tasikmalaya, sebagai Tasik Dua.” Kata Rhoma.
Rhoma irama pun bertanya Kang Diky maju menjadi Wakil Walikota Tasik?
Lalu, Kang diky menjawab dulu dirinya saat di raudhah mesjid nabawi meminta kepada Allah agar dirinya tidak mau lagi menjadi pejabat, saya cukup bahagia menjadi rakyat biasa. Kecuali Allah yang meminta saya tidak akan menolak.
“Kemudian, di perjalanan saya harus memegang film kabayan dengan pemainnya ada Ridwan Kamil, ada Ahmad Heryawan. Kenapa saya bertemu dengan pejabat terus. Kemudian bertemu salah seorang PSK meminta saya untuk menjadi pejabat biar tidak seperti ini hidupnya.” Terang Diky.
Sebelumnya, kata Diky, dirinya di garut mendapatkan hasil survei tinggi padahal tidak memasang baliho dan tidak ngapa-ngapain.
Terus pernah dipinta menjadi wakil gubernur, semuanya ditolak. Yang diterima di Tasikmalaya menjadi Wakil Walikota.
“Karena kalau saya jadi Walikota harus pinjam uang kesana kemari, nanti kalau sudah jadi harus mengembalikan uang tersebut.Caranya supaya balikin modal nyolong mau tidak mau.” Jelas Diky.
Nah kalau jadi Wakil, Kang Diky bertanya dulu. Artinya kalau mau melakukan yang benar secara bersama-sama jangan tanggung yuk dibantuin. Akhirnya jadi mencalonkan diri di Tasik.
“Alasan maju di Kota Tasikmalaya karena tanah kelahiran kemudian pasangan saya masih muda umurnya, kebetulan orang tuanya secara ekonomi cukup mapan.” Jelasnya.
Dan mereka ( Mayasari Group-Red) orang kaya yang bukan berasal dari kekuasaan akan tetapi murni pengusaha, kalau ada apa-apa siap-siap bersebrangan dengan saya.
Bisa dibilang dirinya menjadi pejabat paling miskin, kesini memakai mobil pinjam.
“Intinya saya dapat pelajaran besar ada sebuah kisah saya dengan pedagang rokok yang sambil menjadi petugas parkir rela meninggalkan usahanya agar dapat hasil parkir 500 perak untuk menambah penghasilan. Pedagang rokok itu mempunyai anak dua istri satu.” Kata Diky.
Kala itu, dirinya masih bujangan memegang usia 120 ribu mengeluh sedangkan dia memegang uang 500 perak bahagia.
“Akhirnya saya berkesimpulan kebahagian itu muncul bukan berdasarkan dari berapa uang yang kita miliki tapi berapa besar rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan apa yang dimiliki.” Tandasnya. (Iqbal)