2 Bulan Tak Sekolah, Pelajar di Sukaresik Jadi Korban Pencabulan Oknum Perangkat Desa

0

Rumah orang tua korban pencabulan yang juga tidak layak untuk ditempati saat dikunjungi kuasa hukum bersama Dinas Sosial, rabu (10/9/2025)

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Miris oknum perangkat Desa Sukamenak Kecamatan Sukaresik Kab Tasikmalaya sekaligus guru ngaji melakukan tindakan asusila pada anak dibawah umur.

Kuasa Hukum korban berinisial AM, Diani Safarina. SH, M.Kn mengatakan korban dan keluarga hanya meminta keadilan bagi mereka.

“Ya, keluarga meminta keadilan, dimana korban sudah mengalami pelecehan seksual dan merenggut masa depannya. Sementara untuk penanganan hukumnya, orang tua korban sudah melaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota.”Jelas Diani saat dimintai keterangan lewat pesan WhatsApp.

Diani juga selaku kuasa hukum tidak lupa mengucapkan terimakasih banyak untuk pihak terkait yang membantu korban.

“Terima kasih kepada Pak Kadis Dinsos Kabupaten Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya Kota yang mana suara masyarakat kecil sungguh didengarkan.”Terangnya.

Sementara, kata Diani, perkara kekerasan pelecehan seksual juga sebenarnya sudah sampai ke anggota DPR-RI Komisi VIII.

“Kasus ini juga sudah sampai ke Anggota DPR-RI Bu Atalia Praratya yang sangat miris mendengar dengan kejadian ini, beliau memberikan atensi atas kasus-kasus seperti ini.” Terangnya.

Aparat Pemerintah Terkesan Tutup Mata

Saat ini korban mengalami trauma, dua bulan sudah tidak masuk Sekolah. Selain itu, diduga keluarga korban banyak yang mengintimidasi agar kasus pelecehan yang tersebut bisa dilakukan damai.

“Kasus ini terjadi di Desa Sukamenak, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya telah terjadi pelecehan seksual dilakukan seorang oknum pegawai Desa. Dan dia bukan hanya pegawai desa, dia juga seorang Guru Ngaji.”Ucap Dede Ibu korban dalam videonya yang viral di media sosial akun @tasikmediainformasi, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, pelecehan seksual dilakukan kepada anak dibawah umur dan melakukan pelecehan seksual oknum Guru Ngaji sehabis Ngaji.

“Yang paling disesalkannya itu para pihak Desa Sukamenak seolah menutup mata dan telinga. Seakan-akan mereka tidak peduli tentang kasus ini. Korban pun dari pihak Desa maupun Kecamatan tidak ada yang menanyakan prihatin.”Cetus Dede dengan muka kesalnya.

Tak hanya itu, Dede yang menjadi sedihnya banyak pihak meminta kasus ini islah.

“Saya yang paling sedih banget itu banyak pihak meminta untuk islah aja lah. Bahkan kesalnya, pihak menawarkan sejumlah uang, ini ada apa? kok malah si pelaku dibela sampai segitunya, sampai menawarkan uang segala, enak banget seorang anak dijual dengan uang segitu.”Ungkap Dede wajah marahnya.

Bahkan ada pihak yeng mengatakan seperti ini, “Geus lah ulah ngalapor keun we ke ge menang babalesna. Lalu, keun we sina batur nu kahareupna. ( sudah jangan melaporkan nanti juga akan mendapat balasannya. Biar orang lain yang mau kedepan).” Terang Dede.

Ia juga memaparkan terus lamun anak teu dibelaan ku kolotna dibelaan kusaha deui meni sangeunahna ngomong nyapirakeun pisan ka jelema teu boga teh. (Terus kalau anak tidak dibela sama orang tua ya sama siapa lagi. Seenaknya saja menyepelekan ke orang yang tidak berada “Bebernya.(iqbal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!