Buatan Kota Tasik! Buku Calakan Memuat Aksara Sunda Diboyong Diky Chandra Ke Kemendikdasmen

1

Berita Tasikmalaya, tasik.id – Buku Calakan ini memuat pelajaran aksara sunda yang disusun oleh para penulis asli dari Kota Tasikmalaya dengan kesehariannya sebagai tenaga pendidik.

Para penulisnya yakni Dr. Irvan Kristivan, S.Pd. (Kepala SDN 1 Gunungpereng), Bangbang Hermana, S.Pd., M.Pd. (Kepala SDN 2 Sukamanah), Delis Dahlia, S.Pd, (Guru SDN Gunungkoneng), Yani Mediawati, S.Pd., (Guru SDN 2 Gunung Pereng) dan Ira Laelasari, S.Pd. (Guru SDN 1 Cikalang).

Hal ini mendapatkan respon dari Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra mengupayakan bisa menjadi muatan lokal di Kota Tasikmalaya hingga Jawa Barat.

“Semoga buku calakan ini ke depan bisa jadi mulok untuk kota Tasikmalaya dan jawabarat. Bahkan 2 wilayah dikabarkan sudah pesan.” Kata Diky Chandra pada tasik.id melalui pesan singkat.

Kang Diky Chandra akui cukup lelah karena malam harus kroscek kondisi DPRD dan Mapolres Tasikmalaya Kota.

Namun, pagi-pagi nya harus meluncur menemui Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Prof Toni Toharudin dan Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan M. Muchlas Rowi. Dan kembali ke Kota Tasikmalaya untuk penuhi undangan warga.

Namun, Diky Chandra memiliki harapan agar anak cucu khususnya warga Kota Tasik bisa menjaga lestarikan aksara. Dan basa Sunda semua lelah menjadi Indah.

“Walaupun jantung saya sempat bermasalah karena sudah dipasang ring. Tapi alhamdulillah bisa sehat karena banyak doa dari teman-teman dan warga Kota Tasikmalaya.” Jelas Diky.

Lalu, terang Diky, Hari ini tetap pulang ke Kota Tasik karena ada agenda Guru silat Kang Diky Chandra ke acara padepokan SPS pataruman yang akan persembahkan pencak silat payung.

“Mudah-mudahan waktunya kekejar dan utamanya tetap sehat. Karena kondisi sedang tidak baik-baik saja cuma pede aja.” Jelasnya.

Tak hanya itu, Kang Diky Chandra juga menyampaikan ada sinyal bagus dari Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi merespon berkaitan buku calakan ini.

“Alhamdulillah KDM merespon dan mengajak berdiskusi lebih lanjut tentang hal ini.” Ujarnya.

2 hari yang lalu, Kang Diky Chandra melakukan pertemuan dengan rekan-rekan penggiat aksara sunda di SDN Gunung Pereng 1. Alhamdulillah buku sudah dikirim langsung dari tangan Kang Diky Chandra ke pihak kementrian.

Sementara itu, ditempat terpisah, Irvan Kristivan mengaku setelah kunjungan Pa Wakil Walikota Tasikmalaya ke sekolah, ada kabar yang menggembirakan buatnya.

“Kami sangat bahagia apa yang kami perjuangkan mendapat respon yang luar biasa dari Pemerintah kota Tasikmalaya terutama Wakil Walikota Tasikmalaya yang luar biasa antusias dalam memperjuangkan karya kami.”Jelas Irvan.

Memang ini bukan sekedar karya, terangnya, namun sebuah usaha dan perjuangan melestarikan aksara Sunda.

“Boleh saya bilang ini adalah gerakan revolusi memberantas buta huruf aksara Sunda. Semoga buku Calakan bisa masuk SIBI Kemdikbud sehingga setiap sekolah bisa menganggarkan untuk membelinya melalui anggaran BOS. Yang terpenting semoga ke depannya Aksara Sunda menjadi muatan lokal di Jawa Barat disamping Bahasa Sunda yang memang telah menjadi Muatan Lokal sejak lama.” Jelasnya.

Irvan juga berharap adanya aturan dari pemerintah kota Tasikmalaya berupa kebijakan dalam hal ini perda atau Perwalkot yang mengatur aksara Sunda sebagai muatan lokal.

Sehingga kedepannya tidak hanya di SDN 1 Gunungpereng saja namun di seluruh sekolah di Kota Tasikmalaya bahkan bisa saja ke depannya di Jawa Barat.

“Tidak hanya itu kami juga berharap perjuangan Pa Diky Chandra untuk mengupayakan buku Calakan. Agar masuk SIBI bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Sehingga buku tersebut dapat di beli dengan anggaran BOS dan kebutuhan siswa dapat terpenuhi.” Jelasnya.

Langkah selanjutnya selain menerapkan dalam muatan sekolah dan mengikuti lomba menulis dan membaca aksara Sunda.

“Sekolah juga akan terus melaksanakan kegiatan Ngaistrenan Hatam Maca & Nulis Aksara Sunda. Selain itu, Sekolah juga akan melestarikannya dengan berbagai kegiatan seperti pada peringatan bahasa ibu atau pada moment-moment tertentu yang di kemas dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan.” Tandasnya.(iqbal)

1 thought on “Buatan Kota Tasik! Buku Calakan Memuat Aksara Sunda Diboyong Diky Chandra Ke Kemendikdasmen

  1. “Buatan Kota Tasik!”
    Warta ngeunaan buku Calakan Memuat Aksara Sunda anu ayeuna diboyong ku Kang Diky Chandra ka Kemendikdasmen jadi hiji kabagjaan jeung kareueus anu teu aya tandinganana. Ieu téh bukti yén Kota Tasikmalaya henteu ukur subur ku alam jeung budaya, tapi ogé ku karya intelektual anu bisa nembus tingkat nasional.
    Ku ayana buku ieu, aksara Sunda anu mangrupa jati diri urang Sunda henteu ngan ukur janten warisan, tapi ogé jadi pangajaran formal anu bisa ngawangun karakter barudak bangsa. Langkah Kang Diky Chandra téh lain saukur prestasi pribadi, tapi prestasi kolektif urang Tasikmalaya, prestasi urang Sunda.
    Reueus pisan! Ti Kota Tasik, aya hiji obor anu nyebarkeun cahaya kasundaan ka sakuliah Indonesia. Mugia ieu jadi pemicu pikeun urang sadaya supaya leuwih calakan, leuwih satuju pikeun ngamumulé jeung ngawanohkeun aksara Sunda ka generasi saterusna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!