Berita Tasikmalaya, tasik.id — Kota Tasikmalaya kembali ramai membicarakan dunia digital setelah diluncurkannya Tasik Hub, aplikasi yang digadang sebagai super app untuk menghubungkan masyarakat dengan berbagai layanan pemerintah.
Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Tasikmalaya, H. Asep Maman Permana, menyebut Tasik Hub sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Kedengarannya menarik, tapi pertanyaannya: apakah manfaatnya benar-benar dirasakan warga?
Hal ini disampaikan oleh pengguna IT, Annas Faturrochman, kepada tasik.id dalam wawancara eksklusif, Rabu malam (12/11/2025).
1. Dari Tasik Cyber City ke Tasik Hub: Cerita Lama dengan Judul Baru
Digitalisasi pemerintahan bukan hal baru di Tasikmalaya. Dari era H. Syarif Hidayat hingga Viman Alfarizi, jargon seperti Tasik Cyber City hingga Sistem Informasi Kelurahan sudah sering muncul.
Namun, jika melihat ke belakang, banyak program berhenti di tengah jalan.
Ada yang sekadar lewat tahap lelang konsultan, ada juga proyek yang sempat ramai diberitakan, tapi berakhir tanpa hasil nyata bagi warga.
Yang sering terjadi, ide besar – anggaran besar – hasil kecil. Program berjalan sesaat, lalu hilang tanpa jejak.
2. Ramai di Launching, Sepi di Pemanfaatan.
Peluncuran Tasik Hub dan SIKEL memang meriah. Ada sosialisasi, bimbingan teknis, hingga dokumentasi lengkap di media sosial. Namun, setelah itu, publik jarang mendengar kelanjutannya.
Tidak ada laporan jelas mengenai Berapa anggaran yang digunakan,dampaknya terhadap pelayanan publik, tanggapan masyarakat sebagai pengguna. Dan banyak aplikasi pemerintah berhenti di seremoni.
Padahal semestinya, aplikasi itu hidup, dipakai, dan berguna — bukan sekadar ikon digitalisasi.
3. Kasus ASN Kominfo: Cermin yang Jangan Dilupakan
Beberapa tahun lalu, seorang ASN di Dinas Kominfo sempat terseret kasus hukum. Meskipun akhirnya dinyatakan bebas, kasus tersebut menunjukkan adanya celah dalam pengawasan dan pengelolaan keuangan publik.
“Pengalaman itu seharusnya menjadi pengingat agar setiap program digitalisasi baru dijalankan dengan pengawasan lebih ketat dan transparan.” Kata Annas.
4. Jangan Tambah Aplikasi, Kuatkan Satu Data
Masyarakat kini mulai jenuh dengan banyaknya aplikasi pemerintah yang fungsinya tumpang tindih dan tidak aktif.
















Comment