– bagaimana aparatur bekerja dalam keseharian?
– Konten yang relevan dengan kehidupan warga dinilai jauh lebih bernilai daripada postingan seremonial yang repetitif.
Regulasi Publik: Informasi Harus Transparan dan Inklusif
Regulasi nasional seperti UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) menegaskan bahwa penyampaian informasi pemerintah harus objektif, transparan, dan melibatkan banyak pihak. Pemerintah bahkan dianjurkan memanfaatkan berbagai kanal publik selama prosesnya akuntabel.
Karena itu, Kominfo Kota Tasikmalaya dinilai perlu menerapkan pola kemitraan yang lebih terbuka. Misalnya dengan:
– Mengumumkan kriteria pemilihan influencer secara terbuka,
– Membuka pendaftaran kolaborasi bagi seluruh komunitas media,
– Atau menggelar forum rutin dengan kreator lokal untuk menyamakan persepsi.
Cara seperti ini bukan hanya memperluas jangkauan informasi, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik bahwa pemerintah hadir untuk semua, bukan hanya sebagian kecil.
Ruang Digital Kota Tasik akan Lebih Kuat Jika Semua Suara Didengar
Kota Tasikmalaya tumbuh dari keberagaman suara para kreator dan komunitasnya. Jika hanya satu kelompok yang diberi panggung, ruang digital kota ini akan kehilangan warna.
Namun, bila setiap kreator diberi kesempatan yang sama, ekosistem informasi Tasikmalaya akan lebih hidup, berwarna, dan objektif.
“Keindahan lahir dari keberagaman. Kekuatan tumbuh dari kejujuran. Dan kedamaian hadir ketika semua saling mendengar.” Jelas Annas.
Sebelumnya ramai. Dalam akun media sosial instagram Tasikundercover memuat konten daftar pegiat media sosial mitra kominfo Kota Tasikmalaya?.
Hal ini tentunya memicu banyak pertanyaan publik dan berbagai persepsi dengan 167 komentar, 529 like dan 128 dibagikan.

Comments
Izin ngeshare ah
Sangat menarik pemberitaanya